la Nina membuat potensi terkumpulnya uap air dan pembentukan uap di wilayah Indonesia menjadi tinggi. “Sehingga potensi hujan banyak,” kata Mulyono. |
Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Mulyana Prabowo mengatakan hal ini dipengaruhi oleh gejala La Nina yang terjadi pada awal tahun ini. "Ada anomali suhu muka laut di Pasifik dan Indonesia," kata dia, Senin, 10 April 2017.
Fenomena itu membuat potensi terkumpulnya uap air dan pembentukan uap di wilayah Indonesia menjadi tinggi. "Sehingga potensi hujan banyak," kata Mulyono.
Akibatnya, potensi bencana hidrometeorologi masih bisa dikatakan cukup besar. Terutama di daerah-daerah yang saat ini masih dilanda masa transisi menuju musim kemarau.
Pada kondisi transisi ini, menurut Mulyono, ada potensi besar untuk terjadi hujan dengan intensitas lebat dengan durasi pendek. "Dan biasanya diawali dengan hembusan angin yang cukup kuat," kata dia.
Hal ini memungkinkan potensi bencana lanjutan berupa angin dengan hembusan kuat, banjir, ataupun tanah longsor. Potensi bisa makin besar di daerah yang mengalami kejenuhan tanah, tutupan lahannya relatif terbuka, dan bertopografi berkemiringan cukup terjal. "Ini bisa potensi longsor," ujar Mulyono. Masyarakat diminta mewaspadainya.
Bencana longsor telah terjadi di Kabupaten Ponorogo dan Nganjuk, Jawa Timur pekan lalu adalah bencana yang di antaranya dipicu oleh musim hujan. Faktor lainnya karena kondisi tanah yang memang sudah rapuh dan gembur.
Sumber: Tempo.co
Main Games sambil cari Rupiah ?? Caranya gampang kok..
BalasHapusGabung aja bersama Agen Poker S1288POKER !!
Segera jadikan S1288POKER sebagai Agen Poker Pilihan Anda.
Minimal Deposit SUPER MURAH Rp.10.000,-
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
BBM : 7AC8D76B
WA : 087782869981